Event

Mengapa Kanker Begitu Dekat dengan Kita?

dr. Ngabila Salama, MKM - Praktisi Kesehatan Masyarakat / Kepala Seksi Pelayanan Medik & Keperawatan RSUD Tamansari
22 July 2025
Bagikan
Share to Facebook Share to Twitter Share to Whatsapp

Kanker adalah kondisi medis dimana terjadinya pertumbuhan secara tidak terkendali dari sel-sel abnormal dan ganas di dalam tubuh. Pertumbuhan sel kanker ini dapat terjadi di organ mana saja, seperti payudara, paru, kolorektal, hati, lambung, dan sebagainya. Sel kanker yang tidak terkendali dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, menyebabkan penyakit semakin parah dan berisiko tinggi menyebabkan kematian. Pertumbuhan sel secara tidak normal dan tidak terkendali ini disebabkan karena adanya kerusakan pada tingkat genetik, yaitu mutasi genetik. Mutasi genetik menyebabkan sel yang tadinya normal berubah menjadi tidak normal, dan mengaktifkan sel-sel kanker.


Terdapat beberapa kelompok orang yang berisiko lebih tinggi mengalami kanker. Pertama, orang yang memiliki riwayat kanker dalam keluarganya (ayah, ibu, kakak, adik, kakek, nenek). Kelompok ini berisiko lebih tinggi mengalami mutasi genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi. Kedua, adalah kelompok orang di atas usia 40 tahun. Karena usia juga merupakan faktor risiko timbulnya sel-sel kanker. Ketiga, kelompok orang yang dapat mengalami mutasi genetik karena gaya hidup dan kebiasaan yang buruk, seperti perokok berat atau tinggal bersama perokok (perokok pasif), minum alkohol berlebihan (>15 kaleng bir per minggu pada pria atau >8 kaleng bir per minggu pada wanita), dan orang yang memiliki riwayat penyakit hepatitis B atau C. 


Menurut laporan WHO Globocan South-East Asia pada tahun 2022, terdapat 3.000 kasus kanker baru yang terdeteksi setiap harinya, sebanyak 65.8% kanker terdiagnosa saat sudah stadium lanjut. Diagnosis pada stadium lanjut ini dapat menyebabkan angka kematian 5x lebih tinggi dalam 12 bulan. Keterlambatan diagnosis juga menyebabkan terjadinya kejadian katastropik secara finansial karena kebutuhan akan pengobatan yang lebih banyak dan kompleks (pembedahan, kemoterapi, hormon terapi, terapi target). Tentunya, biaya pengobatan kanker yang terdeteksi pada stadium lanjut lebih besar dibandingkan stadium awal.


Salah satu penyebab terlambatnya diagnosis kanker adalah karena kesadaran untuk melakukan deteksi dini belum tinggi. Kebanyakan kanker akan menimbulkan gejala saat sudah pada stadium klinis lanjut, oleh karena itu orang yang merasa tidak memiliki gejala kanker biasanya tidak melakukan deteksi dini. Kemudian, hanya sedikit tipe kanker yang sudah  direkomendasikan secara global untuk dilakukan deteksi dini, seperti kanker payudara, serviks, paru, dan kolorektal. Padahal, ada beberapa jenis kanker lainnya yang juga cukup sering terjadi dan cukup agresif. Untuk mencegah angka kematian tinggi dan kejadian katastropik finansial, maka perlu dilakukan deteksi dini kanker. Deteksi dini kanker tidak hanya direkomendasikan pada orang yang berisiko, namun untuk orang yang sudah memiliki kesadaran bahwa deteksi dini kanker merupakan hal yang berguna untuk mencegah kejadian katastropik dan kematian.


KALGen Innolab merupakan pemasar pemeriksaan deteksi dini multi kanker pertama dan satu-satunya di Indonesia, yaitu SPOTMAS-10. SPOTMAS-10 mendeteksi 10 jenis kanker sekaligus, yaitu kanker payudara, paru, usus besar, lambung, hati dan saluran empedu, endometrium, pankreas, kerongkongan, ovarium, kepala dan leher. SPOTMAS memiliki metode unik dan modern, dimana kanker multi organ dapat terdeteksi hanya dari 1 sampel darah. Dari sampel darah ini akan dicari fragmen DNA sel tumor yang bersirkulasi (ctDNA). Keunggulan dari analisa ctDNA dalam deteksi dini multi-kanker adalah kenyamanan, akurasi tinggi, deteksi dini, dan dapat memberi rasa tenang.

Baca Juga Yang Lainnya

Terungkap! Autofagi Bisa Jadi Senjata Rahasia Lawan Kanker Paru
dr. Ngabila Salama, MKM - Praktisi Kesehatan Masyarakat / Kepala Seksi Pelayanan Medik & Keperawatan RSUD Tamansari
18 August 2025
Lindungi Paru Anda dari Kanker dengan Makanan Ini, Mulai Hari Ini!
dr. Ngabila Salama, MKM - Praktisi Kesehatan Masyarakat / Kepala Seksi Pelayanan Medik & Keperawatan RSUD Tamansari
15 August 2025
Jangan Remehkan! Begini Cara Alkohol Memengaruhi Risiko Kanker Paru
dr. Ngabila Salama, MKM - Praktisi Kesehatan Masyarakat / Kepala Seksi Pelayanan Medik & Keperawatan RSUD Tamansari
14 August 2025
Artikel Lainnya
Terungkap! Autofagi Bisa Jadi Senjata Rahasia Lawan Kanker Paru
terungkap-autofagi-senjata-rahasia-kanker-paru
Lindungi Paru Anda dari Kanker dengan Makanan Ini, Mulai Hari Ini!
lindungi-paru-dari-kanker-dengan-makanan-ini
Jangan Remehkan! Begini Cara Alkohol Memengaruhi Risiko Kanker Paru
bahaya-alkohol-tingkatkan-risiko-kanker-paru
Perokok vs. Non-Perokok: Perbedaan Kanker Paru yang Perlu Diketahui
perbedaan-kanker-paru-perokok-non-perokok
LOADING ...